Contoh Pendahuluan Laporan Prakerin SMK - Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Industri atau Prakerin, didalamnya terdapat beberapa bab bab yang akan dijelaskan dalam suatu laporan. Bab - bab itu biasanya terdiri dari :
-
Bab Pendahuluan
- Bab Landasan Teori
- Bab Isi Laporan
- Bab Penutup
Suatu laporan dapat dikatakan baik apabila di dalam laporan tersebut terdapat 4 Bab yang diuraikan diatas, pada postingan saya kali ini, saya akan membahas pada
Bab Pendahuluan.
Bab Pendahuluan biasanya merupakan Bab Pertama dari sebuah laporan, entah itu laporan Prakerin atau laporan yang lainya. Dalam Bab ini, biasanya terdapat beberapa point penting untuk membuat Bab Pendahuluan yang baik. Pada postingan saya ini, saya akan membahas salah satu point penting dalam Bab pendahuluan yaitu Point
Latar Belakang dan sekaligus memberi contoh Latar belakang yang baik.
A. Latar Belakang
Secara Umum = Menjelaskan kegiatan yang menjadi dasar pembuatan laporan, contoh pembuatan laporan prakerin, berarti
Secara Umum Latar Belakangnya definisi dari prakerin
Secara Khusus = Menjelaskan kegiatan dalam pelaksanaan prakerin, misal jika kita melakukan prakerin di PT.Telkom,
Secara Khusus Latar Belakangnya definisi atau sejarah dari telkom itu sendiri
Berikut Contoh dari Latar Belakang ( Tempat Prakerin di PT.Telkom )
A.Latar Belakang
-Secara Umum
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan dari Sekolah yang memandukan secara sistematik dan sinkon antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dalam kegiatan di Sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasasi melalui proses pengerjaan langsung pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para Siswa yang dapat melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari pada Dunia Industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda, hal ini kita tidak akan bisa langsung terjun ke Dunia Industri dikarenakan kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Beberapa peraturan dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) beserta keputusan dari Menteri. Adapun peraturan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tersebut ada dibawah ini, yaitu sebagai berikut :
Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan.
Peraturan pemernitah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kuriulum SMK yang berisi bahwa "Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam Sekolah dan Pendidikan diluar Seklolah".
Didalam lampiran keputusan MENDIKBUD tentang kurikulum 1994 SMKTA yaitu dalam dokumen landasan, program dan pembangunan kurikulum 1994 SMKTA, disebutkan bahwa peningkatan mutu dan relevasi Pendidikan Menengah Kejuruan diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang utuh dan mantap sehingga terdapat kesinambungan antara dunia Pendidikan dan Dunia Kerja.
- Secara Khusus
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang bisa disebut sebagai PT Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). PT Telkom mempunyai beberapa divisi sebagai unit bisnisnya diantaranya adalah Divisi Akses, Divisi Infratel, Divisi Telkom Flexi, Divisi Multimedia, Telkom MSC dan lain-lain.
Telkom MSC (Maintenance Service Center) merupakan salah satu divisi dari PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk yang fungsi utamanya yaitu melakukan maintenance management infrastruktur perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh Telkom. Untuk melakukan maintenance management, Telkom MSC membagi area pengelolaannya menjadi tujuh, yaitu Area I Sumatra, Area II DKI Jakarta, Area III Jawa Barat, Area IV Jawa Tengah dan DIY, Area V Jawa Timur, Area VI Kalimantan dan Area VII Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi dan banyaknya unit bisnis yang dimiliki oleh PT Telkom, maka Telkom MSC juga harus bisa melakukan maintenance management pada setiap divisi yang dimiliki oleh PT Telkom dan mendukung kegiatan operasional pada setiap divisi diantaranya melakukan perbaikan dan pemeliharaan perangkat telekomunikasi pada infrastruktur yang dimiliki oleh Divisi Akses, Divisi Infratel, Divisi Multimedia, dan Divisi Telkom Flexi.
Modul catu daya merupakan modul perangkat telekomunikasi yang dipergunakan dalam kegiatan operasional setiap divisi yang berfungsi memberikan keluaran tegangan -48 V untuk menghidupkan perangka telekomunikasi yang lain. Sehingga modul ini merupakan salah satu modul yang sering masuk ke Telkom MSC untuk dilakukan perbaikan.
Permasalahan yang terjadi adalah proses perbaikan modul merupakan hal yang sangat rumit dikarenakan modul perangkat telekomunikasi merupakan yang didalamnya terdiri dari berbagai macam komponen elektronika yang sangat kompleks. Dengan kompleksnya proses perbaikan modul perangkat telekomunikasi menyebabkan perbaikan modul ini membutuhkan analisa yang cukup lama. Selain itu adanya pekerjaan pada proses perbaikan modul perangkat yang berulang tetapi dilakukan oleh repair engineer yang berbeda-beda menyebabkan seorang repair engineer membutuhkan referensi solusi pemecahan masalah untuk mencari informasi dan pengetahuan dari cara perbaikan modul perangkat yang belum diketahuinya
Kompleksnya porses perbaikan modul perangkat telekomunikasi dalam hal ini modul catu daya maka pengendalian dan pengelolaan pengetahuan menjadi hal yang penting di Telkom MSC. Pengelolaan pengetahuan dalam perkembangannya di bidang ilmu pengetahuan menghadirkan suatu teori yaitu knowledge management.
Knowledge Management berisi tentang proses akuisisi, penyimpanan, pengambilan kembali, aplikasi, generalisasi dan pemeriksaan kembali sejumlah aset pengetahuan dengan cara yang terkendali pada sebuah organisasi.
Konsep utama dari perbaikan modul adalah adanya dua aspek, yaitu problem kerusakan modul dan solusi perbaikannya. Problem dan solusi merupakan komponen dari sebuah kasus. Case-based reasoning bisa untuk diimplementasikan pada Telkom MSC. Sehingga knowledge management berbasis case-based reasoning bisa diterapkan untuk memberikan referensi solusi pemecahan masalah dalam pengelolaan pengetahuan proses perbaikan modul di Telkom MSC.
Pengelolaan pengetahuan yang digunakan oleh setiap repair engineer digunakan untuk saling mendapatkan dan memberi pengetahuan mengenai cara perbaikan modul perangkat catu daya sehingga diharapkan setiap repair engineer bisa menyelesaikan perbaikan modul tanpa harus melakukan analisa kerusakan dari awal karena rekan repair engineer yang lain sudah pernah melakukan perbaikan modul perangkat telekomunikasi tersebut ataupun bisa mencari referensi solusi perbaikan modul yang sebelumnya belum diketahui pemecahan masalah perbaikannya dengan melihat cara problem yang sudah ada dan mencari referensi solusi pemecahan masalahnya berdasarkan kemiripan kasusnya dengan menggunakan knowledge management berbasis case-based reasoning.
Belum ada tanggapan untuk "Contoh Latar Belakang Pendahuluan Laporan Prakerin SMK"
Post a Comment